Wednesday 14 October 2015

Pengertian Profesi

Profesi sering disalahartikan dengan dianggap sebagai sinonim dari kata pekerjaan atau jabatan. Padahal tidak semua pekerjaan atau jabatan bisa disebut sebagai profesi. Ada syarat-syarat yang harus terpenuhi agar pekerjaan atau jabatan disebut sebagai profesi. Agar menjadi jelas, maka perlu disampaikan pengertian yang benar profesi. Ada banyak tokoh yang telah mengartikan profesi, seperti yang ada di bawah ini. 

Hidayat mengutip pendapat Orndtein dsn Levine (1984)  mengartikan profesi sebagai suatu jabatan dengan kriteria:
1. Melayani masyarakat, merupakan karir yang dilaksanakan sepanjang hayat
2. Memerlukan bidang ilmu dan keterampilan tertentu di luar jangkauan khalayak ramai
3. Menggunakan hasil penelitian dan aplikasi dari teori ke praktik
4. Memerlukan pelatihan khusus dalam waktu yang cukup panjang
5. Terkendali berdasarkan lisensi buku dan atau mempunyai persyaratan masuk
6. Otonomi dalam membuat keputusan tentang ruang lingkup kerja tertentu
7. Menerima tanggung jawab terhadap keputusan yang diambil dan unjuk kerja yang ditampilkan berhubungan dengan layanan yang diberikan
8. Mempunyai komitmen terhadap jabatan dan klien dengan penekanan terhadap layanan yang akan diberikan
9. Menggunakan administrator untuk memudahkan profesinya relatif bebas dari supervisi dalam jabatan
10. Mempunyai organisasi yang diatur oleh anggota profesi sendiri
11. Mempunyai asosiasi profesi
12. mempunyai kode etik yang menjelaskan hal-hal yang meragukan atau menyangsikan yang berhubungan dengan layanan yang diberikan
13. Mempunyai kadar kepercayaan yang tinggi dari publik dan kepercayaan diri sendiri anggotanya
14. Mempunyai status sosial dan ekonomi yang tinggi

Secara sederhana Nurfuadi mengartikan profesi lebih tepatnya digunakan untuk kegiatan yang dilakukan untuk mencari nafkah. Bila bukan untuk mencari nafkah maka itu disebut hobi. Kegiatan mencari nafkah yang butuh keahlian sedang disebut sebagai kejuruan atau vokasi. Bila tidak butuh keahlian, kegiatan mencari nafkah itu disebut sebagai pekerjaan awam (unskilled labour). 

Saondi dan Suherman ternyata berpendapat beda dengan Nurfuadi. Bahwa keahlian yang didapat dari pendidikan kejujuran ternyata tidak bisa membuat itu sebagai profesi. Profesi membutuhkan penguasan teori yang sistematis yang mendasari praktik pelaksanaan dan hubungan antara teori dan penerapan dalam praktik. Profesi mengandalkan suatu keterampilan atau keahlian khusus; dilaksanakan sebagai suatu pekerjaan atau kegiatan utama; profesi dilaksanakan sebagai sumber utama nafkah hidup; dan dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang mendalam.

Berdasarkan pendapat beberapa tokoh diatas, diketahui bahwa pengertian profesi menurut Orndtein dsn Levine sangat lengkap dan detail sehingga mengacu pada pengertian itu kita menjadi lebih mudah untuk mengidentifikasi pekerjaan yang disebut profesi. Guru merupakan salah satu jenis profesi karena untuk menjadi guru haru memiliki keahlian dan pengetahuan yang mendalam yang didapat dari belajar di perguruan tinggi; guru juga perlu melakukan penelitian dalam bentuk PTK agar diperloleh data yang valid; ada organisasi profesi; ada kode etiknya; dan untuk menjadi guru yang profesional butuh komitmen yang tinggi.



Sumber referensi:
Hidayat, Syarif. 2012. Profesi Kependidikan: Teori dan Praktik di era Otonomi. Jakarta: Pustaka Mandiri. Hal. 1 - 3
Nurfuadi. 2012. Profesionalisme Guru. Purwokerto: STAIN Press. Hal. 148 - 149.
Saondi, Ondi, Aris Suherman. 2012. Etika Profesi Keguruan. Bandung: PT Refika Aditama

Pengertian Profesi Rating: 4.5 Diposkan Oleh: sugianto_vijjayasena

0 comments:

Post a Comment